RAHAB - PENGKHIANAT ATAU PENYELAMAT?
Setiap insan manusia yang memiliki tanggung jawab terhadap dirinya dan seluruh keluarganya pasti akan melakukan segala hal agar kehidupan dapat tetap berlangsung dengan baik dan sejahtera selama hidup di dunia ini. Demikian dengan kisah Rahab yang mengambil risiko sangat besar demi melindungi dirinya dan seluruh keluarganya.
Yosua 2:1-24
Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Bagi banyak penduduk Yerikho, nama Rahab sepertinya banyak dikenal karena pekerjaannya dan kedua pengintai dari Yosua juga diarahkan untuk bersembunyi dirumahnya.
Rahab dalam kehidupannya dapat dipastikan penuh dengan penderitaan dan pengorbanan demi kelangsungan hidupnya,ayah-ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang tinggal dirumahnya.
Pandangan masyarakat umum terhadap Rahab dan keluarganya adalah salah satu penderitaan yang harus dihadapi, akan tetapi bagi Rahab yang paling utama adalah memikul tanggung jawab tersedianya rumah tinggal,makanan,pakaian,dll.
kebutuhan hidup seluruh keluarganya.
Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."
Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,
dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."
Tulisan kejadian diatas menunjukkan bahwa, Rahab berdusta terhadap orang-orang utusan raja Yerikho demi menyelamatkan 2 orang pengintai utusan Yoshua dengan risiko yang sangat besar bagi dirinya dan juga seluruh keluarganya apabila diketahui kebohongannya oleh raja Yerikho.
Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.
Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.
Pekerjaan dan usaha Rahab melibatkan banyak sekali orang-orang yang datang berkunjung ke rumahnya dan banyak cerita yang pasti beredar tentang bagaimana TUHAN memimpin bangsa Israel menyeberangi laut Teberau dan tentara- tentara Mesir yang mati ditengah laut. Juga pertempuran melawan bangsa-bangsa Amori,Het, Feris,Kanaan,Yebus dan Hewi dimana malaikat TUHAN diperintahkan berjalan didepan tentara Israel sehingga kemenangan diberikan TUHAN bagi bangsa Israel.
Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh
dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
Kecerdikan dan pengetahuan Rahab serta keberaniannya untuk percaya bahwa TUHAN memimpin bangsa Israel dan kota Yerikho adalah sasaran berikutnya, pasti akan terjadi pertempuran dan kematian yang mengerikan akan dihadapi seluruh penduduk Yerikho serta kehancuran kerajaan Yerikho. Itu sebabnya Rahab melindungi kedua pengintai Yoshua dan membuat perjanjian dengan sumpah.
Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."
Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."
Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam.
Berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan perjalananmu."
Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan --
sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.
Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.
Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."
Perempuan itu pun berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi." Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela.
Mereka pun pergilah dan tiba di pegunungan. Mereka tinggal di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang. Pengejar-pengejar itu telah mencari di mana-mana sepanjang jalan tanpa menemukan mereka.
Maka pulanglah kedua orang itu, mereka turun dari pegunungan, lalu menyeberang dan sampai kepada Yosua bin Nun, kemudian mereka ceritakan segala pengalaman mereka.
Kata mereka kepada Yosua: "TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita."
Yosua 6:25 (TB) Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.
Bagaimana dengan keadaan dunia saat hari-hari terakhir dimana kehidupan masih berjalan seolah-olah tidak akan terjadi sesuatu yang mengerikan.
Jika kita masih hidup disaat tersebut, maka kita akan berusaha agar hidup kita terlindungi juga seluruh keluarga besar dan semua orang yang bersama dengan kita.
Akan tetapi tidak semua orang peduli tentang kejadian yang akan datang tersebut, karena semua orang sibuk dengan persoalan kehidupan masing-masing.
Orang-orang kaya sibuk dengan bisnis yang harus semakin besar, demikian juga orang-orang diķalangan pemerintahan, serta orang-orang yang tertindas dengan kemiskinan dan sakit penyakit.
Para penginjil yang terus menerus berkhotbah tentang keselamatan roh jika tubuh jasmani mati.
Matius 24:29-31, 35-36 (TB)
"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
JIKA KITA MENGERTI BAHWA PERKATAAN TUHAN YESUS AKAN TERJADI, MAKA BIARKAN ROH KUDUS MENGINSAFKAN AKAN DOSA KARENA TIDAK PERCAYA DAN MEMBUKA HATI AGAR KASIH TUHAN YESUS MENGALIR DAN MELUAP DARI DALAM HATI AGAR DAPAT BERTINDAK LEBIH DARI SEORANG YANG BERNAMA RAHAB DAN BERKORBAN DEMI DIRI SENDIRI DAN SELURUH KELUARGA AGAR MENJADI ORANG-ORANG PILIHAN TUHAN YESUS YANG DISELAMATKAN DARI KEMATIAN PERTAMA MENINGGALKAN DUNIA INI DAN KEMATIAN KEDUA YANG DIBAKAR DENGAN API SELAMANYA.
Wahyu 21:8 (TB)
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Komentar
Posting Komentar