ANAK BUNGSU DAN ANAK DOMBA YANG HILANG
Ada seorang bertanya, mengapa Tuhan Yesus beri perumpamaan yang berlawanan tentang anak bungsu yang hilang tapi tidak dicari bapanya, sedangkan anak domba yang hilang dicari gembalanya.
Lukas 15:11-14, 17-18, 20, 24 (TB)
Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
Lukas 15:4-7 (TB)
"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Banyak perbedaan pandangan tentang kedua perumpamaan tersebut diatas bahkan saat saya ditanya, tidak ada jawaban dari saya kecuali dengan senyum saya bilang :" Mungkin karena anak bungsu bisa bertobat dan tahu jalan pulang, sedangkan anak domba kebingungan tidak bisa mikir".
Setelah beberapa hari, saya baru dapat pengertian ketika seorang pembicara dalam siaran zoom yang dibuka rekamannya di youtube oleh istri saya berkata bahwa anak bungsu telah memilih kematian dan bukan kehidupan.
Saat itu saya bilang pada istri saya, pilihan kematian dari si anak bungsu tidaklah tepat alasannya, karena anak bungsu berdosa terhadap bapanya akibat keserakahan menuntut warisan kekayaan saat bapanya masih hidup kecuali memang bapanya sudah mengatur atas nama anaknya masing2.
Anak bungsu terikat hawa nafsu serakah Mammon (salah satu dari penguasa pemerintahan Iblis) yang kesukaannya memguasai pikiran manusia untuk memperoleh kekayaan dan harta benda dengan segala cara yang tidak benar dan jahat.
Manusia yang terikat dan mengabdi pada Mammon akan selalu menuntut tanpa peduli dengan orang lain, anak dengan orang tua, suami dengan istri, orang kaya dengan orang miskin, pendeta2 sesat yang menumpuk kekayaan pribadi dengan jemaat yang miskin di gerejanya sendiri dan sebaliknya satu sama lain selalu ketakutan dan kikir.
Semakin dekat dengan kedatangan Tuhan Yesus, keserakahan uang dan harta benda semakin menambah kejahatan dan kedurhakaan sehingga kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Tetapi orang-orang yang tetap murah hati dan tunduk pada kasih karunia Tuhan Yesus sampai pada kesudahannya akan selamat.
Anak domba yang tersesat dan hilang dalam perumpamaan dari Tuhan Yesus adalah menggambarkan manusia yang telah dipilih dan ditetapkan oleh Gembala yang baik tapi dalam perjalanan hidupnya selalu mencari jalan dengan kekuatannya sendiri dan tidak peduli dengan TUHAN hingga akhirnya diselamatkan oleh kasih karunia Roh Kudus dan lahir kembali, sehingga ada sukacita di Sorga karena satu orang berdosa bertobat dan lahir kembali dari air dan Roh.
TUHAN menghendaki kesejahteraan bagi umat-Nya, jika oleh kehendak-Nya dilimpahkan kekayaan seperti firman dibawah ini adalah dengan maksud dan tujuan yang jelas.
Yesaya 61:6, 9, 11 (TB)
Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.
Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN.
Kekayaan berlimpah diberikan karena ada tugas dan tanggung jawab membangun suatu kehidupan baru bagi umat Tuhan Yesus yang dilepaskan dari belenggu dan tawanan Iblis dengan mendidik pelayan-pelayan Kristus dan kebutuhan pelayanannya serta membangun perkebunan, pertanian, dan peternakan sebagaimana tertulis dalam kitab nabi Yesaya 61 ayat 1-5 :
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.
Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu.
Komentar
Posting Komentar