FIRMAN TUHAN ADALAH KEBENARAN
Saya adalah tipe orang yang selalu mencari jawaban atas suatu kejadian dalam hidup saya, dan karena kejadian yang saya alami adalah hal mengherankan, maka saya menjadi orang yang haus dan lapar mencari kebenaran.
Satu bulan setelah saya ajak mama ikut tour Israel tahun 1996, saya mengalami kejadian yang tidak pernah saya alami sebelumnya, yaitu pada saat membaca firman ketika kebaktian ke 2 belum dimulai dan saat membaca hati saya tertusuk sampai mengeluarkan air mata terus menerus setiap saya berulang kali membacanya.
Waktu itu saya belum mengerti tentang peranan Roh Kudus, sehingga saya terus bertanya dengan heran pada diri saya sendiri. Kemudian esok harinya saya minta konseling dengan ibu pendeta di gereja lama saya dimana saya dan istri diberkati dalam pernikahan.
Sejak kejadian tersebut saya diajak istri saya keliling persekutuan doa dari ibu Indri Gautama ke berbagai lokasi di Jakarta. Dan setiap kali angkat tangan saat di doakan selalu air mata saya mengalir terus padahal tidak ada perasaan sakit hati atau tekanan jiwa. Saya hanya rasakan ada perasaan nyaman dan penuh cinta kasih di hati sampai meluap tanpa dapat saya kuasai.
Selama tahun 1997 saya dan istri ikut persekutuan bu Indri dan menerima pengajaran firman TUHAN.
Tanggal 10 Januari 1998, saya dibaptis selam setelah menerima pengajaran dari seorang pelayan TUHAN yang galak sekali kalau ngajar tapi berhati baik,yaitu Ps.Yohanes Setiawan.
Esok harinya saya dan istri ikut beribadah di gereja beliau dan saat persembahan dibacakanlah firman oleh pak pendeta, saya mengalami lagi kejadian tapi kali ini berbeda, ada ketakutan dalam hati saya saat memberi persembahan, aneh memang karena setiap kali ke gereja berpuluh tahun sudah terbiasa beri persembahan.
Perasaan takut itu bukan hal bersalah atau gimana, tapi seperti roh takut akan TUHAN yang menguasai saya waktu maju kedepan mimbar memberi di kotak persembahan.
Setelah kejadian tersebut saya mengalami hal-hal yang mengherankan saya karena seperti ada dorongan untuk bertindak dalam memutuskan ketika tiba-tiba ada seorang pejabat militer yang lewat naik mobil di depan rumah kami dan bertemu dengan saya untuk keinginannya membeli rumah kami yang memang banyak gambar dan patung ukiran berbentuk naga besar sekali dan ukiran kayu prosesi ritual adat Bali.
Satu minggu setelah menjual rumah tersebut, saya bisa beli rumah yang dua kali lebih besar dengan harga yang murah di lokasi perumahan yang sama. Demikian setiap hari-hari kami lalui dengan penuh kebaikan dan mukjizat TUHAN.
Tapi saya masih belum puas, karena belum dapat jawaban tentang air mata saya yang mengalir terus dan perasaan kasih yang meluap, karena saya hanya diberitahu tentang adanya baptisan Roh Kudus yang bisa menyebabkan seseorang penuh cinta kasih dan sukacita meluap.
Satu tahun kemudian yaitu tanggal 31 Januari 1999 saya memperoleh jawaban yang sangat memuaskan saya saat menerima baptisan Roh Kudus karena hasrat hati yang sangat haus setelah pencarian jawaban kebenaran.
Matius 6:33 (TB)
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Firman TUHAN adalah kebenaran dan kebenaran yang saya terima sangat memuaskan dahaga saya dan membebaskan saya dari segala keraguan dan kebimbangan jiwa saya karena 2 tahun saya mencari jawaban.
Saat ini saya mengalami kembali pencarian jawaban setelah selama satu tahun pandemi Covid merusak kehidupan hampir seluruh dunia, karena banyaknya pembicara firman dan pendeta-pendeta gereja dengan berbagai macam pengajaran tapi belum memuaskan saya, sebab saya juga banyak memberi sharing firman dan kesaksian di blogspot ini. Saya puasa dan doa kuasa selama 40 hari, kami doa peperangan dengan bahasa roh dan perkataan firman yang penuh kuasa, kami naikkan pujian penyembahan setiap hari dalam bahasa roh dan kuasa firman TUHAN. Akan tetapi seperti nabi Elia yang terintimidasi oleh Izebel, sehingga marah dan kesal karena seperti sia-sia segala yang pernah kami lakukan.
1 Raja-raja 19:1-16 (TB)
Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
Selama kami tinggal dan melayani banyak sekali umat TUHAN yang dibebaskan dari roh-roh jahat dan mengurapi mereka untuk baptisan Roh Kudus, tapi dalam kehidupan pribadi seringkali saya terintimidasi dengan kehidupan kami dengan berbagai macam kejadian yang melelahkan jiwa, tapi kami tetap bangkit dan berusaha dengan keras melawan tekanan penguasa kegelapan di Jogja yang tidak senang dengan kami, bahkan pernah satu ketika ada teman yang tiba-tiba dikuasai Iblis dan bicara dengan nada memerintah saya untuk mundur dengan ancaman akan merusak segala usaha saya dan keuangan rumah tangga kami, akan tetapi Roh Kudus selalu menolong kami dengan berbagai hal yang tidak kami mengerti bisa terjadi diluar jalan pikiran kami.
Saya sudah menerima teguran TUHAN untuk kembali pada kasih semula dan bertobat serta melakukan kembali apa yang semula saya lakukan saat masuk kota Yogyakarta dan mulai pelayanan tahun 2000.
Wahyu 2:4-5 (TB)
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Hari-hari yang akan datang pasti akan terjadi mukjizat dari Roh Kudus bagi kami, karena 1 jam sebelum saya menulis tema ini, saya diinsafkan bahwa Roh Kudus adalah Roh Kebenaran atas seluruh firman TUHAN dan pekerjaan-Nya adalah memastikan digenapinya firman iman yang kita ucapkan dengan segenap hati. Tuhan Yesus akan memenuhi dan menambahkan segala kebutuhan hidup kita karena kita semua dipelihara dan dilindungi oleh janji firman TUHAN yang adalah kebenaran, demikian juga dengan tugas dan tanggung jawab pelayanan Roh yang kita bangun dengan hati yang murni dan ikhlas karena kita adalah pelayan Tuhan Yesus. Dan kita harus membuktikan bahwa kita bukan batu sandungan bagi orang2 lain, tapi kita adalah batu sentuhan dan kesaksian kita adalah benar,Amin.
Komentar
Posting Komentar