KEMBALILAH PADA KASIH SEMULA
Pada umumnya pernikahan dimulai dengan suatu perkenalan yang saling suka kemudian jatuh cinta dan kerinduan untuk selalu bersama saling mengerti sampai pada keputusan untuk menikah. Seiring dengan waktu berjalan kesibukan mulai menyita waktu dan tanggung jawab keluarga semakin besar.
Kehidupan manusia tanpa kelahiran baru memang akan sulit menghadapi tekanan dalam hubungan suami istri dan juga dengan anak2.
Keadaan ini kami alami selama 12 tahun pernikahan sekalipun saya dan istri sudah dekat dalam hubungan selama 7 tahun sebelum menikah.
Keadaan mulai terkendali saat istri saya menerima kelahiran baru dalam suatu komunitas gereja dan dilanjut saya sendiri saat Roh Kudus menginsafkan saya secara langsung menjamah hati saya dengan penuh kasih Tuhan Yesus dan kecintaan begitu penuh melimpah di hati saya setiap kali mengikuti persekutuan doa.
Suasana keluarga penuh kasih dan teman2 yang saling mendukung dalam persekutuan penuh pengurapan Roh Kudus kami nikmati selama 18 bulan.
Roh Kudus menyampaikan pesan pada istri saya untuk mulai menjadi saksi Kristus dan pindah dari Jakarta ke kota Yogyakarta.
Suasana keluarga yang sebelumnya penuh sukacita dan berkelimpahan kasih karunia berubah total menjadi suasana yang mulai tegang dan tidak kondusif karena kesalahan demi kesalahan saya lakukan karena kebaikan dan ketulusan hati tidak disertai dengan kecerdikan, menyebabkan damai sejahtera dan sukacita kami dirampas Iblis.
Roh Kudus dan malaikat TUHAN selalu menolong kami sekalipun saat keadaan begitu mustahil dan berat bagi saya sebagai kepala keluarga.
Satu hal yang pasti adalah kasih semula yang begitu nikmatnya lenyap seperti angin entah kemana.
Kami juga mengetahui keadaan keluarga dari sahabat2 kami di persekutuan Jakarta yang mengalami kekacauan hubungan dan juga pertentangan dalam gereja. Iblis sungguh datang untuk mencuri damai sejahtera dan sukacita anak2 TUHAN.
Kami masuk dalam masa penuh kekecewaan dan marah pada diri sendiri yang menyebabkan semakin jauh dari kasih semula yang Tuhan Yesus berikan melalui Roh Kudus.
Wahyu 2:4-5 (TB)
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Pasangan suami istri yang sudah mendalam jatuhnya dan tidak mau melakukan konseling umumnya akan berpisah dan dampaknya sungguh menyakitkan anak-anak karena kehilangan kesatuan kasih dalam keluarga sekalipun mungkin tidak kekurangan dalam hal materi.
Akan tetapi jika hubungan dengan Roh Kudus jatuh mendalam dan tidak mau bertobat kembali semula, maka dampaknya sungguh mengerikan karena kehidupan kita jauh dari kebenaran dan tidak ada lagi kesetiaan pada Tuhan Yesus. Pada saat kaki dian atau pelita terang pada manusia roh kita diambil maka roh kegelapan akan menguasai hidup kita mengakibatkan keadaan jauh lebih buruk dari sebelum bertobat.
Saat saya menulis tentang tema ini sungguh berat hati ini karena seringkali tekanan hidup membuat kasih menjadi dingin dan saya sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus agar manusia roh saya tetap menjadi pelita TUHAN yang menerangi kehidupan kami sekeluarga dan saya tetap dapat menulis dalam blogspot ini karena saya sudah melihat bagaimana Roh Kudus menggerakkan hati ribuan orang di seluruh dunia membaca tulisan-tulisan kesaksian firman TUHAN ini bahkan di negara2 yang pemberitaan Injil tidak bebas.
BAGI SAHABAT-SAHABAT TUHAN YESUS YANG MEMBACA TULISAN INI DI INDONESIA, AMERIKA, ISRAEL, RUSIA, CHINA DAN NEGARA2 LAINNYA, MARI KITA SALING DUKUNG DALAM DOA AGAR MANUSIA ROH KITA TETAP TERANG DAN MENJADI BERKAT BAGI KELUARGA DAN BANYAK ORANG KARENA ROH KUDUS DIBERIKAN PADA KITA OLEH TUHAN YESUS SUPAYA KITA TETAP SETIA SEBAGAI KEKASIH DAN CALON MEMPELAI KRISTUS YESUS, AMIN.
DAMAI SEJAHTERA YANG MELAMPAUI SEGALA AKAL DAN KASIH KARUNIA TUHAN YESUS SELALU BERLIMPAH DALAM HIDUP KITA OLEH PIMPINAN ROH KUDUS, AMIN.
Komentar
Posting Komentar