Kesaksian Sinarta Ginardi (ke-4)
Setelah kami melakukan survey ke kota Yogyakarta sebanyak 3 x kunjungan, maka kami mulai tinggal di kota Gudeg ini sejak tgl. 1 Juli 1999 dengan mengontrak rumah di daerah Jetis, sementara rumah indah nan besar hadiah Tuhan Yesus di Jakarta kami kosongkan, kami memindahkan barang2 dari Jakarta yang seperlunya, dan sisanya kami jual ke saudara-saudara kami. Setelah 6 bulan baru kami jual rumah di Jakarta untuk memulai usaha dan juga pelayanan di kota Jogja.
Selama 3 tahun pertama kami hidup di kota ini ada pengalaman baik dan buruk yang kami hadapi, tapi tetap dalam pemeliharaan Roh Kudus.
Pengalaman buruk kami hadapi dalam dunia usaha yang kami mulai dengan keliru dan sangat emosional karena mengandalkan kekuatan sendiri,sehingga berakhir kacau dan gagal baik karena kurang pengalaman bisnis dan juga pencurian barang-barang dagangan oleh pencuri di ruko yang kami kontrak 3 tahun. Sedih hati saya karena uang hasil penjualan rumah habis begitu saja.
Akan tetapi pengalaman baik kami alami selama 3 tahun dalam pelayanan Roh, yaitu membaptis dengan kuasa Roh Kudus terhadap orang-orang yang dipertemukan dengan kami,sehingga yang terikat roh-roh jahat dilepaskan, sungguh firman Tuhan yang saya pegang kuat dalam Yesaya 61:1-6 terjadi dalam hidup saya.
Harta di dunia habis,akan tetapi kami menerima harta di Sorga, haleluya puji nama Tuhan Yesus.
Sekalipun kondisi keuangan kami buruk, tapi keluarga kami tetap dalam pemeliharaan Tuhan Yesus,sehingga anak-anak tetap dapat sekolah dengan baik dan terawat baik.
Kejadian luar biasa kami alami di awal Oktober tahun 2000, karena istri saya hamil anak kami yang ke-3.
Istri saya pernah mengalami trauma setelah melahirkan anak kami ke-2 (Allysa), karena pihak rumah sakit swasta terkenal di Jakarta salah memberikan transfusi darah ke istri saya, golongan darah AB diberikan transfusi darah golongan A, sehingga berakibat kontraksi di otak dengan sangat amat menyakitkan kepala istri saya.
Dengan trauma tersebut, istri saya takut dengan kehamilan yang ke-3 ini. Saya langsung ajak istri untuk doa bersama dan minta pengurapan Roh Kudus untuk melepaskan istri saya dari ketakutan, dan hal yang luar biasa terjadi karena istri saya dipenuhi Roh Kudus dan mendapat penyataan Roh bahwa, benih dalam kandungan istri saya adalah benih lelaki dan Roh Kudus memberitahukan nama anak kami adalah Samuel.
Saat itu saya ingat pengalaman Zakharia yang menjadi bisu selama 9 bulan karena tidak percaya pada malaikat Gabriel yang memberitahu bahwa Elizabeth mengandung Yohanes Pembaptis . Oleh karena itu saya menyampaikan penyataan Roh tersebut pada orang-orang yang kami kenal dan berakibat kami dicemooh sebab mereka tidak percaya baru periksa kehamilan 1 minggu sudah tahu anak lelaki bahkan sudah diberi nama Samuel. Memang banyak orang Kristen yang rajin ke gereja tapi tidak percaya dengan penyataan Roh, tapi kami maklum dan tetap berpegang teguh pada keyakinan kami.
Tanggal 25 Juni 2001, lahirlah anak kami yang ke-3, seorang bayi laki dengan berat 4,5 kg, sehat dan kuat, dan kami beri nama Samuel, sesuai penyataan Roh Kudus. (berlanjut)
Komentar
Posting Komentar