Bebaskan Tawanan Iblis

Markus 1:21-27 (TB)  Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."

Perhatikan kejadian diatas adalah di dalam rumah ibadat saat Tuhan Yesus sedang mengajar firman kebenaran.
Saat firman Tuhan disampaikan di dalam suatu persekutuan ataupun ibadah gereja, pembicara yang diurapi kuasa Roh Kudus bukan hanya sekedar khotbah,akan tetapi juga berkuasa dengan otoritas untuk membebaskan jemaat yang ditawan roh-roh jahat sehingga orang-orang luar mendengar bahwa ada kasih Kristus yang demikian besar untuk melepaskan orang-orang yang tertindas,sehingga dipulihkan kehidupannya (kesehatan maupun ekonomi keluarga).

Iblis jauh lebih hebat daripada pendeta-pendeta yang menguasai pengetahuan firman dalam Injil, karena sudah hidup lama bersama Tuhan di Sorga sebelum dibuang ke dunia. Akan tetapi Iblis tidak akan dapat bertahan dengan kuasa Roh Kudus yang menggerakkan kasih Kristus.
Itu sebabnya para pelayan Tuhan harus mengerti otoritas Roh Kudus dan kuasa kasih Kristus saat menyampaikan firman Tuhan, dan bukan hanya khotbah.
Kedatangan Tuhan Yesus sudah dekat sekali, para pelayan Tuhan harus mengejar waktu yang tertinggal untuk melepaskan jemaat Tuhan dari tawanan Iblis.
Dan jemaat Tuhan juga harus menyadari untuk segera lepas dan merdeka dari belenggu Iblis dan ajaran-ajaran para pemimpin yang mendirikan kebenaran sendiri dengan cerita-cerita dongeng, sehingga jemaat tetap terbelenggu Iblis.

2 Petrus 1:16-17 (TB)  Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

2 Timotius 4:1-4 (TB)  Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Komentar

Postingan Populer